Senin, 13 April 2015

"Wow, hebat banget lu bro.." .. STOP! Jangan Puji berlebihan,,

"Kamu keren deh, bisa ini bisa ini..."
"Wow, hebat banget lu bro.."
"Hebbbat,, jarang sekali ada teman sehebat kamu!"

Seringkali kita memuji bahkan dapat pujian..
Tanpa disadari pujian itu terlalu berlebihan..
Sobat, begitu banyak dampak buruk jika kita terlalu berlebihan dalam memberi pujian..

Sebagaimana hadist Rasulullah, dari Abu Bakrh radhiallahu anhu dia berkata:
Ada seseorang yang memuji temannya di sisi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam maka beliau bersabda: “Celaka kamu, kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu -berulang-ulang-. Kalaupun salah seorang di antara kalian harus memuji temannya maka hendaknya dia mengatakan: Aku mengira dia seperti itu dan Allahlah yang menghisabnya, aku tidak memuji siapapun di hadapan Allah.” (HR. Muslim no. 3000)
Maksud kalimat ‘kamu telah memenggal leher temanmu’ adalah kiasan dari mencelakakan. Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu dia berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam mendengar seseorang memuji temannya dan berlebihan dalam memujinya maka beliau bersabda: “Sungguh kamu telah mencelakakan -atau mematahkan punggung- lelaki itu.” (HR. Muslim no. 3001)
Penjelasan ringkas:
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang berlebihan dan kelewat batas dalam memuji karena hal itu akan menimbulkan fitnah dan membahayakan orang yang dipuji. Dia akan merasa tersanjung yang kemudian akan melahirkan ‘ujub (berbangga diri), lalu akan melahirkan kesombongan, lalu akan melahirkan sikap memandang rendah orang lain, dan pada akhirnya akan menganggap semua tindakannya adalah kebenaran, itu dosa besar dan yang akan melahirkan dosa besar berikutnya.
Saudaraku sekalian
Berhati-hatilah dalam memuji dan juga menerima pujian yang berlebihan ,Islam melarang memuji
orang yang pantas untuk dipuji. Karenanya kalaupun seseorang itu harus atau patut memuji orang lain maka hendaknya dia mengucapkan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam hadits Abu Bakrah di atas.

"Cobaan, masalah dan hambatan-hambatan bukanlah lawan yang sesungguhnya yang dihadapi oleh manusia yang beragama. Cobaan dan tantangan adalah pelajaran yang terbaik untuk medapatkan suatu nikmat yang luar biasa. Salah satu lawan yang paling nyata dan kadang tidak disadari manusia adalah Pujian. Pujian yang terkadang membuat manusia lupa diri, dan menganggap diri sosok yang paling baik, paling hebat dan bahkan tidak ada manusia lain yang ada disekelilingnya lebih hebat dari dia. Astaghfirullahal’azzim.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar